Jangan Tunggu Indonesia Jadi Konsumen Mobil Listrik dari LN!

Jangan Tunggu Indonesia Jadi Konsumen Mobil Listrik dari LN!
Jangan Tunggu Indonesia Jadi Konsumen Mobil Listrik dari LN!

jpnn.com - JAKARTA - Keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara ramah lingkungan dan tak bergantung mengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM), nampaknya sulit terwujud.

Penyebabnya, pemerintah hingga saat ini tak kunjung meloloskan izin kelaikan mobil listrik, yang merupakan mobil buatan anak bangsa. Menurutnya, Indonesia harus memulai mengembangkan mobil listrik.

Jika lambat, maka Indonesia akan tertinggal dengan negara maju lainnya. "Seluruh dunia sudah sepakat, 15 tahun lagi akan menggunakan mobil listrik, kalau tidak dari sekarang kapan lagi. Masa nunggu ketinggalan jauh dulu," ujar Dahlan saat ditemui di Markas Slank, Jalan Potlot III, Jakarta, Kamis (1/5).

Jangan sampai, kata Dahlan, Indonesia menjadi incaran negara lain untuk memasok mobil listrik, yang justru menguntungkan pendapatan negara lain.

"Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, dan negara Eropa lainnya sudah mulai mengembangkan mobil listrik. Masa mau masyarakat di Indonesia diserbu mobil listrik dari luar lagi. Nanti masyarakat kita jadi konsumen mobil listrik buatan mereka," ulas Dahlan.

Mantan Dirut PLN ini menilai, selama ini Indonesia masih tergantung terhadap BBM. Padahal lama kelamaan minyak bumi pasti akan habis. Karenanya, pengembangan mobil listrik ini sangat dibutuhkan. Mobil listrik ini lanjut Dahlan, bisa menjadi salah satu langkah yang efektif untuk menghemat penggunaan BBM.

"Minyak lama-lama akan habis, BBM harganya akan mahal terus, subsidi sudah banyak dikeluarkan oleh pemerintah dan itu artinya Indonesia hanya memperkaya negara lain saja. Sekarang ini kita berada di masa penjajahan BBM, jadi kapan kita akan mulai kalau tidak sekarang?," tanya pria asal Magetan ini. (chi/jpnn)


JAKARTA - Keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara ramah lingkungan dan tak bergantung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News