Jarang Melakukan Cardio Akan Lebih Mematikan Dibanding Perokok?

Jarang Melakukan Cardio Akan Lebih Mematikan Dibanding Perokok?
Para anggota komunitas melakukan olahraga kalistenik. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Orang dengan tingkat kebugaran aerobik tinggi cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang tidak. Hal ini disampaikan menurut para peneliti dari Cleveland Clinic.

Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis data stress-test treadmill lebih dari 120 ribu peserta dengan usia rata-rata 53 tahun untuk menentukan kebugaran kardiorespirasi mereka, yang didasarkan pada kelas treadmill dan kecepatan puncak selama latihan. 

Mereka menempatkan peserta penelitian dalam satu dari lima kategori, yakni rendah, di bawah rata-rata, di atas rata-rata, tinggi dan elit berdasarkan skor MET mereka atau setara dengan tugas metabolik mereka.

Kemudian, para peneliti menindaklanjuti peserta selama rata-rata 8 tahun. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang berada pada tingkat elit kebugaran kardiorespirasi, yakni mereka yang mencetak angka 97,7 persen dalam tes-adalah 80 persen kurang mungkin meninggal selama masa tindak lanjut, daripada mereka di kelompok tingkat kebugaran rendah, yang berarti mereka mencetak angka di persentasi 25 persen, suatu angka kebugaran aerobik terendah.

Untuk perspektif, kelompok elit rata-rata mencapai 13,8 MET, dibandingkan dengan 6,1 MET untuk kelompok rendah.

"Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin fit Anda, maka akan semakin kecil kemungkinan Anda untuk meninggal dini," kata penulis studi, Kyle Mandsager, MD, ahli jantung dan rekan elektrofisiologi jantung di Klinik Cleveland, seperti dilansir laman MSN, Minggu (20/1).

Jadi bagaimana tingkat kebugaran yang tinggi bisa memperpanjang umur Anda?

"Olahraga telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang tak terhitung jumlahnya, termasuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, kegemukan dan bahkan kanker," pungkas Mandsager.(fny/jpnn)


Olahraga telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang tak terhitung jumlahnya, termasuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, kegemukan dan bahkan kanker.


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News