Jateng-Jogja Jadi Kota Pengungsi
Minggu, 07 November 2010 – 07:01 WIB
Soal jenis kegempaan, kata dia, dua hari ini tidak terjadi gempa vulkanis maupun multifase. Ini berbeda dengan 4 November lalu yang masih tercatat 20 kali gempa. Namun, gempa tremor terus berentetan. "Semburan awan panas dan guguran juga berentetan," jelasnya.
Baca Juga:
Lantaran aktivitas masih tinggi, material erupsi terus mengalir di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Tingginya intensitas hujan di lereng Merapi berpotensi terjadi banjir lahar. "Hingga kini masih diterapkan status Merapi awas level empat," tandasnya. Ancaman awan panas dan lahar bisa mencapai 20 kilometer. Karena itu, pihaknya menganjurkan agar daerah di lereng Merapi mengungsikan warganya ke radius di luar 20 kilometer dari puncak. (ano/un/oh/nan/jpnn/ c2/kum)
JOGJA - Aktivitas Merapi yang semakin tidak menentu dan masih mencekam hingga kemarin (6/11) membuat kondisi di sebagian daerah di Jawa Tengah (Jateng)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Banjir Merendam Beberapa Wilayah di Jakarta Pagi Ini
- GBU Kirim Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Warga Terdampak Banjir di Kubar
- Kebakaran di Asrama TNI AD Palembang, 12 Rumah Ludes
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur
- Mobil Rombongan Pengantar JCH Asal Bulukumba Kecelakaan di Gowa, 8 Orang Luka-Luka
- Dramatis, 6 Orang di Atap Mobil Terbawa Arus Banjir Ogan Komering Ulu