JATMI: Masjid Bukan Tempat Berpolitik, tapi Tempat Ibadah

JATMI: Masjid Bukan Tempat Berpolitik, tapi Tempat Ibadah
Masjid. Ilustrasi Foto: ZEPI ALAYUBI/JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Muktabaroh Indonesia (JATMI) DKI Jakarta Rizal Maulana menolak keras adanya politisasi di masjid oleh sejumlah oknum.

Menurut dia, masjid adalah tempat ibadah, bukan tempat bicara politik. "Saya ingatkan bahwa takmir bukan penguasa masjid, tapi pelayan untuk jemaah masjid. Jadi, kalau omong politik jangan di masjid, tempatnya di gedung DPR,” kata dia, Kamis (3/5).

Hal ini dia sampaikan dalam kegiatan silaturahmi akbar takmir se-Jabodetabek digelar di Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, Kamis (3/5). Kegiatan ini dikuti oleh ribuan jemaah dan takmir serta mengambil tema 'Cegah Politisasi Masjid'.

Sementara itu Nasrulloh, selaku Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM PCNU) Bekasi mengimbau agar masjid tak dijadikan sebagai wadah untuk berkampanye.

Pasalnya hal itu bisa berpotensi menimbulkan permusuhan bila berbeda pandangan politik. "Nanti iri yang lainnya dan menimbulkan permusuhan. Masjid untuk menambah ilmu dan menghadap ke Allah. Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah bersaudara. Jangan bermusuhan," kata dia.

Hal yang sama juga disampaikan, Andy Syah Alam selaku ketua panitia. Menurut dia tema Cegah Politisasi Masjid ini sangat penting guna ukhuwah islamiyah demi persatuan Indonesia.

"Masjid sebagai sentra umat Islam tanpa ada perbedaan dan seutuhnya masjid milik seluruh umat Islam. Niat dari hati kami untuk memakmurkan rumah Allah dan mencegah hal-hal yang tidak sesuai dengan peruntukannya," tegas dia. (mg1/jpnn)


JATMI juga mengingatkan takmir bukan penguasa masjid, namun pelayan untuk jemaah.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News