Jawaban Muslim Pro Atas Tuduhan Menjual Data Pengguna ke Militer Amerika Serikat

"Kami mohon maaf kepada semua pengguna kami atas kekhawatiran akibat laporan ini dan kami dapat mengonfirmasi bahwa data Anda aman bersama kami."
Muslim Pro menyebutkan pihaknya telah "terbuka dan transparan" soal data personal yang mereka simpan.
"Setiap fitur dari aplikasi Muslim Pro tersedia tanpa mendaftar atau masuk. Ini berkontribusi pada anonimitas data yang kami kumpulkan dan kami proses."
Namun sejumlah pengguna aplikasi Muslim Pro telah menyampaikan kekecewaannya.
Bahkan di jejaring sosial seperti Twitter, mereka dengan terang-terangan menyatakan telah menghapus aplikasi Muslim Pro karena kekhawatiran soal data pribadi mereka.
Lewat hashtag #MuslimPro mereka mengunggah foto 'screenshot' yang menunjukkan penghapusan aplikasi dari ponsel mereka.
Di Play Store milik Android dan App Store dari Apple, sejumlah orang juga menulis 'review' yang buruk dan memperingatkan orang lain untuk tidak mengunggah aplikasi Muslim Pro.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi
Pengembang aplikasi Muslim Pro telah membantah laporan yang menyebutkan data personal pengguna aplikasinya telah dijual ke militer Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Resmi Meluncur, Master Bagasi Siap Jembatani Produk Lokal Tembus Pasar Global
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM