Jazilul Fawaid: Empat Pilar MPR Bukan Soal Pemahaman, Tetapi Praktik Sehari-hari

Jazilul Fawaid: Empat Pilar MPR Bukan Soal Pemahaman, Tetapi Praktik Sehari-hari
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, saat Silaturahim Alim Ulama dan Temu Tokoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Raudhatut Tullab, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (26/9).. Foto: Humas MPR

"Jangan sampai Empat Pilar yang sudah dianggap final itu tidak disosialisasikan di pesantren. Nanti pesantren merasa diabaikan. Jadi proporsional saja," ujarnya.

Pada dasarnya, lanjut Gus Jazil, pemahaman Empat Pilar MPR sudah mengakar di pondok pesantren. Namun, para santri perlu diingatkan kembali soal Empat Pilar MPR.

"Karena Empat Pilar MPR bukan hanya soal pemahaman, tapi soal praktik nilai-nilai Empat Pilar sehari-hari. Jadi para santri juga mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar di pesantren," tuturnya.

Gus Jazil melanjutkan NU merupakan organisasi yang menyemaikan semangat nasionalisme dan patriotisme.

Namun, peran kebangsaan NU belum terlalu besar. Ini bisa dilihat dari belum banyak kader NU yang menjadi pemimpin sebagai kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota.

"Contohnya di Lamongan, sejak reformasi belum pernah dipimpin kader NU. "Artinya, kader dari NU tidak diragukan nasionalisme dan patriotismenya, tetapi perlu untuk diberikan kesempatan untuk menjalankan visinya dalam praktik kepemimpinan menjadi bupati, gubernur, atau di jabatan-jabatan lain," ucapnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Jazilul Fawaid mengingatkan bawah Empat Pilar MPR bukan soal pemahaman melainkan soal praktik sehari-hari.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News