JB Foods Bayar Tebusan Ratusan Miliar Rupiah Untuk Hentikan Serangan Siber
"Sekarang dengan adanya pemberitaan luas mengenai pembayaran uang tebusan, saya kira ini bisa menjadi preseden yang berbahaya.'
Menurut Matt semakin meningkatnya kepopuleran mata uang kripto menjadi salah satu alasan lebih sering terjadi peretasan atau serangan siber terhadap bisnis.
"Di masa lalu lebih susah membayar uang tebusan, apakah dalam bentuk uang tunai atau dikirim ke akun tertentu," katanya.
"Sekarang dengan kemampuan melacaknya terbatas, kita melihat peningkatan tajam penyerangan siber.'
Data di Amerika Serikat menunjukkan di tahun 2020 ada sepuluh perusahaan membayar uang tebusan antara Rp3 miliar sampai Rp150 miliar, sehingga operasi mereka bisa normal kembali di internet.
Ini dikatakan oleh analis Simon Quilty.
"Lebih banyak yang bisa dihasilkan dari serangan siber dibandingkan di industri mobil global," katanya.
Serangan berpengaruh pada pengurangan staf di Australia
Lumpuhnya operasi JB Foods selama lima hari di Australia sempat mengancam jalur pasokan daging di Australia.
Perusahan pemrosesan daging mengaku telah membayar tebusan ratusan miliar rupiah dalam bentuk bitcoin untuk hentikan serangan peretasan
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang
- Dunia Hari Ini: Helikopter ini Mengirimkan Pesan dari Mars ke Bumi
- Wombat Tertua di Dunia Berulang Tahun yang ke-35
- Pelaku Penikaman Masal di Sydney Disebut Tidak Mencurigakan
- Orang Utan Kalimantan Lahir di Kebun Binatang di Florida, Amerika Serikat