Jelang G20, Rektor dan Insinyur Teknik Industri Beri Masukan kepada Satgas B20

Jelang G20, Rektor dan Insinyur Teknik Industri Beri Masukan kepada Satgas B20
Para rektor dan insiyur teknik industri ikut andil dalam memberikan masukan tentang kesadaran tentang transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau. Foto: Dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Para rektor dan insiyur teknik industri ikut andil dalam memberikan masukan tentang kesadaran tentang transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau.

Hal itu direalisasikan dalam seminar dengan tema: “Peran Pengembangan SDM dan Penguatan UMKM”, pada Jum'at, 4 November 2022.

Seminat itu diselenggarakan oleh Badan Kejuruan Teknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerja sama dengan Jurusan Teknik Industri FTI Universitas Trisakti, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, PT. Pertamina (Persero) dan PT Jababeka Tbk.

Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA mengatakan transisi energi berarti beralih dari sistem lama ke sistem baru.

Namun, di dalam sistem lama banyak pihak menggunakan energi konvensional dari mulai minyak, gas, batu bara, dan yang lainnya yang bisa diangkut ke tempat lain.

"Sedangkan sistem baru adalah energi baru terbarukan yaitu energi surya, angin, arus laut, panas bumi dan sampah. Transisi energi berarti kita harus memikirkan untuk beralih ke energi baru terbarukan, di mana energi baru terbarukan tidak bisa diangkut ke negara lain. Untuk itu diperlukan kerja sama lintas disiplin agar energi baru terbarukan bisa lebih produktif agar proses transisi energi bisa berjalan dengan lancar," ungkap Kadarsah.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati selaku Chair Taskforce B20 Energy, Sustainability & Climate (ESC) yang juga Dewan Penasihat BKTI-PII dalam sambutannya yang disampaikan oleh Agung Wicaksono selaku Deputy Chair B20 Taskforce (ESC) menyampaikan salah satu dari 3 rekomendasi Pertamina dalam B20 Taskforce ESC ini adalah transisi energi harus berkeadilan dan terjangkau (just and affordable) bagi semua pihak.

"No one left behind. Oleh karena itu, pengembangan SDM dan penguatan UMKM menjadi bagian penting dari rekomendasi tersebut," ucap Agung.

Para rektor dan insiyur teknik industri ikut andil dalam memberikan masukan tentang kesadaran tentang transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News