Jelang Ramadhan, Pemerintah Mulai Operasi Pasar
Jumat, 08 Juli 2011 – 05:04 WIB
Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoesa menambahkan, pihaknya menyiapkan cadangan beras pemerintah sekitar 500 ribu ton untuk kebutuhan operasi pasar dan 300 ribu ton stok beras komersial. ”Berapa pun permintaan akan kita keluarkan. Stok masih aman untuk penyaluran rutin sampai enam bulan ke depan, yakni sebanyak 1,6 juta ton,” katanya.
Baca Juga:
OP untuk beras komersial sudah mulai dilaksanakan pekan lalu dengan menyalurkan beras jenis IR-1 sebanyak 2.800 ton. Sesuai jadwal, hari ini digelar OP untuk cadangan beras pemerintah dengan jumlah 1.600 ton. Rencananya, OP tersebut akan terus dilakukan sampai harga turun dan stabil.
Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, berdasar rilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam angka ramalan II (ARAM II), produksi beras tahun ini naik 2,4 persen atau mengalami peningkatan 1,59 juta ton (68,06 juta ton gabah kering giling). Padahal, target produksi beras sampai akhir tahun ini bisa tercapai dengan jumlah gabah kering giling 70,6 juta ton. ’’Masih ada kesempatan pada musim kemarau I dan II. Nanti akan digenjot. Mudah-mudahan bisa tercapai di 70,6 juta ton,” katanya.
Upaya mengejar target produksi 70,6 juta ton beras juga dilakukan melalui pemanfaatan lahan rawa dengan potensi produksi 1,5 juta ton beras. Langkah itu diperlukan untuk menambah produksi beras lima tahun ke depan sebanyak 10 juta ton. ”Saat ini kita surplus 5 juta ton, tapi itu rawan karena kebutuhan per bulan 3 juta ton beras,’’ tandasnya. (res/fat)
JAKARTA – Mendekati Bulan Puasa, harga beras mulai menunjukkan kenaikan. Berdasar data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga beras medium
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD