Jelang Unas, Kepsek Diminta Hindari Tekanan Atasan

Jelang Unas, Kepsek Diminta Hindari Tekanan Atasan
Jelang Unas, Kepsek Diminta Hindari Tekanan Atasan
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan ujian nasional (Unas) jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP), seluruh kepala sekolah (Kepsek) diimbau untuk tidak mudah terpengaruh dengan kondisi politik yang terjadi di daerah masing-masing. Koordinator Pelaksanaan dan Pengawasan Unas Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Rochmat Wahab, mengungkapkan, dalam konteks politik lokal biasanya ada tekanan dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kepada para kepala sekolah.

Rochmat mencontohkan Kadisdik yang dapat dengan bebas keluar masuk ruang penyimpanan soal Unas di rayon yang sebenarnya hanya pejabat yang berwenang saja yang berhak memasukinya. Selain itu, Kadisdik juga sering memerintahkan Kepsek untuk meloloskan nama siswa tertentu dengan agar memperoleh nilai tinggi dalam ujian sekolah. Jika Kepsek tidak melakukan perintah Kadisdik itu, maka akan ada hukuman tersendiri.

"Biasanya, Kepsek selalu berada di bawah tekanan Kadisdik pada saat pelaksanaan Unas. Sehingga, kondisi tersebut yang menimbulkan potensi kecurangan dalam pelaksanaan Unas di wilayah setempat," ungkap Rochmat ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Kamis (7/4).

Rochmat yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ini mengatakan, tak hanya tekanan saja yang akan diterima Kepsek. Menurutnya, dukungan masyarakat untuk menciptakan kejujuran selama Unas berlangsung juga masih minim.

JAKARTA - Menjelang pelaksanaan ujian nasional (Unas) jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP), seluruh kepala sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News