Jembatan Dumai-Melaka, Malaysia Lebih Proaktif

Jembatan Dumai-Melaka, Malaysia Lebih Proaktif
Jembatan Dumai-Melaka, Malaysia Lebih Proaktif
JAKARTA - Kajian pembangunan jembatan Dumai-Melaka telah selesai. Bahkan kajian itu sudah dua tahun lalu dipresentasikan dan disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hingga saat ini, realisasi pembangunan jembatan yang akan membelah Selat Melaka tersebut belum bisa direalisasikan, karena belum menjadi prioritas pemerintah pusat.

Justru, seperti dikatakan Gubernur Riau Rusli Zainal, saat ini negara tetangga (Malaysia) yang lebih proaktif terhadap rencana pembangunan jembatan yang direncanakan sepanjang 54,33 km ini. Bentuk sikap proaktif pemerintah Malaysia itu adalah dengan terbentuknya perusahaan khusus yang melakukan lobi (terhadap) investor dari Cina.

"Malaysia sangat gencar berpromosi, melakukan riset dan kajian, mengenai progres pembangunan jembatan Selat Melaka ini. Presiden juga sudah dipaparkan kajiannya dan mengatakan setuju. Hanya saja memang, prioritas pemerintah (kita) saat ini adalah jembatan Selat Sunda dulu," kata Rusli kepada wartawan, Jumat (16/10), di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta.

Rusli pun memaparkan bahwa dalam kajiannya, (rangkaian) jembatan Selat Melaka itu akan menghubungkan mulai dari Pulau Rupat (Indonesia) ke Teluk Gong (Malaysia) sepanjang 48,63 km. Sementara kemudian, masih ada jembatan lainnya dari Dumai ke Batu Panjang (sepanjang) sekitar 5,7 km.

JAKARTA - Kajian pembangunan jembatan Dumai-Melaka telah selesai. Bahkan kajian itu sudah dua tahun lalu dipresentasikan dan disetujui oleh Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News