Jengkol Rp60 Ribu per Kilogram

Jengkol Rp60 Ribu per Kilogram
Jengkol Rp60 Ribu per Kilogram
Hal yang sama diungkapkan Rida Nasution, pedagang di Pasar Sukaramai. Dikatakannya, menurut distributor langganannya, kelangkaan jengkol akibat berkurangnya hasil panen jengkol yang kebanyakan didatangkan dari Lampung dan Palembang.

“Kata distributor langganan saya, perkebunan yang memproduksi jengkol sudah beralih tanam menjadi perkebunan kelapa sawit bahkan lahannya dijadikan lahan perumahan oleh pengambang,” tuturnya.

Penjual sate jengkol pun terkena imbas. Ratni, penjual sate jengkol seputaran Kantor Pos Medan merasa kewalahan dengan mahalnya harga bahan baku jengkol. Dia mengakui terpaksa menaikkan harga jengkol dagangannya yang semula hanya Rp1.500 per tusuk, kini menjadi Rp3 ribu pertusuk.

“Saya juga kewalahan menstabilkan dagangan saya, karena kalau jengkol selalu dicari orang. Maka kalaupun untung dari jengkol gak ada maka saya ambil untuk dari dagangan saya yang lain seperti sate telur puyuh dan mi pecal,” ungkapnya. (mag-9/sam/jpnn)

MEDAN - Tren harga jengkol mahal juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan. Bila semula harga per kilogramnya Rp20 ribu, kini mencapai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News