Jenny Mie

Oleh: Dahlan Iskan

Jenny Mie
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAGOLICIOUS, kerusuhan Mei, Gus Dur, Quran digital, mie, Papua. Semua itu mengalir dalam hidup Jenny Widjaya. Tentu 'i' nyi lebih dari satu.

Saya mampir ke restoran Jenny Jumat malam kemarin. Di Kelapa Gading, Jakarta utara: Sagolicious. Inilah restoran yang menunya serbaterbuat dari sagu asal Papua.

Jenny Mie
Dahlan Iskan bersama Jenny Wijaya dan putra bungsunya. Foto: Disway

Baca Juga:

Memang sudah ada dua atau tiga resto di Jakarta yang mempunyai menu ''papeda''. Yakni bubur kental terbuat dari tepung sagu. Yang dimakan dengan kuah ikan kuning.

Itu makanan rakyat di Papua/Maluku yang dicoba go to ibu kota. Namun, baru Jenny yang berhasil membuat sagu menjadi mie.

Tentu ini menarik. Semenarik perjalanan hidup wanita paruh baya itu –mungkin saya ceritakan terpisah di edisi Disway besok pagi.

Baca Juga:

"Saya melakukan percobaan ratusan kali. Baru benar-benar berhasil tiga bulan lalu," kata Jenny.

Itu pun karena Jenny punya latar belakang sebagai pedagang mesin pembuat mie.

Jenny Widjaya pun kini memproduksi mie sagu untuk spageti. Maka saya seperti menduga Jenny sedang mempersiapkan internasionalisasi sagu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News