Jepang Dilanda Panik Nuklir

Jepang Dilanda Panik Nuklir
Pusat reaktor nuklir Fukushima Daiici. Foto : AP
Musibah kebocoran nuklir di Jepang pernah terjadi di pabrik pemrosesan uranium Tokaimura pada September 1999. Saat itu, dua pekerja tewas. Lalu, lebih dari 600 orang terkena radasi dan 320 ribu terpaksa berlindung di dalam rumah lebih dari sehari hanya dua bulan setelah kebocoran air pendingin pada reaktor nulkir di barat Tsuruga.

 

Kekhawatiran atas dampak radiasi nuklir juga muncul pada Agustus 2004. Saat itu, empat pekerja tersiram hingga tewas dan beberapa terluka akibat uap non-radiaktif dari reaktor di pusat Mihama. Lalu, reaktor Monju terpaksa ditutup setelah mengalami kebocoran sodium pada Desember 1995. Selanjutnya, terjadi kebakaran dan kebocoran tritium di reaktor itu pada 1997 sehingga mengakibatkan lusinan orang terkena radiasi.

 

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan turun tangan untuk membantu mengatasi kebocoran reaktor nuklir di Jepang. Kepada lembaga itu, Jepang telah mengonfirmasikan persiapan guna membagikan iodine (yodium) untuk mengatasi dampak radiasi. Cairan tersebut bisa digunakan untuk melindungi tubuh dari paparan radioaktif.

 

"IAEA telah menegaskan lagi tawaran bantuan teknis kepada pemerintah Jepang. Kami siap bantu jika memang dibutuhkan pemerintah Jepang," kata lembaga yang bermarkas di Wina, Austria, itu dalam pernyataannya kemarin. (AFP/Rtr/AP/dwi)

TOKYO - Gempa dahsyat berkekuatan 8,9 skala Richter, disertai tsunami setinggi 10 meter, masih membawa duka bagi warga Jepang. Gempa susulan juga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News