Jika Tidak Ada Izin, Tolak Saja Peminta Sumbangan

Jika Tidak Ada Izin, Tolak Saja Peminta Sumbangan
Satpol PP tak sangka para peminta sumbangan miliki mobil bagus. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Saat ini masih ditemukan praktik penarikan sumbangan yang mengatasnamakan banyak pihak kepada warga di Surabaya, Jatim.

Saking seringnya, hal itu pun dianggap lumrah. Bahkan, praktik meminta sumbangan tersebut tiap bulan selalu ada.

''Njaluk sumbangan kok luwih rajin timbang tukang kredit (Minta sumbangan kok lebih rajin daripada tukang kredit, Red)," celetuk Titin Sukma, warga Kelurahan Bulak Banteng.

Hampir tiap bulan kampungnya dikunjungi seorang pria. Pria tersebut berpenampilan rapi.

Memakai kemeja dan bersepatu pantofel. Dia selalu menenteng sebuah map berisi dokumen.

Satu per satu rumah disambangi. Begitu bertemu pemilik rumah, dia menyodorkan sebuah dokumen. Macam-macam isinya.

Mulai foto hingga beberapa dokumen lain. ''Permisi, Bu, kami dari panitia pembangunan lembaga pendidikan sosial," ujar Titin yang menirukan ucapan pria itu.

Begitulah gambaran peminta sumbangan yang kerap ditemui Titin.

Bukti legalitas harus digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas permintaan sumbangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News