JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan

JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan
JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan
Yudi Latief menjelaskan nilai-nilai Pancasila tidak mudah diterima masyarakat karena adanya pemaksaan nilai oleh rezim Orde Baru (Orba). Kata dia, Orba menempatkan negara dengan hegemoni kuat dengan pendekatan vertikal. "Sekarang tidak boleh lagi, pendekatannya harus horizontal. Semua stakeholders harus terlibat. Ulama, tokoh pemuda, pendeta harus menjelaskan tentang nilai-nilai Pancasila," katanya.

Pancasila kata Yudi lebih dikultuskan tapi tidak dipahami secara ilmiah. Makanya kata dia, untuk mengamalkan ajarannya, Pancasila harus dipahami secara ilmu sehingga bisa diamalkan.

Sementara itu, Bejo Rudiantoro mengatakan terjadinya ketimpangan dan penerapan nilai Pancasila karena gagal ditransformasikan dalam konstitusi negara. "Amandemen telah menghapus penjelasan ke dalam konstitusi negara. Pancasila kini terasa dalam ruang hampa," tukasnya.

Masih menurut Bejo, dalam amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi antara pembukaan dan batang tubuhnya seakan terpisah sehingga DPR yang merumuskan Undang-undang tidak lagi memperhatikan ajaran Pancasila. "DPR ke depan harus memperhatikan nilai Pancasila dalam merumuskan Undang-undang," ujarnya. (awa/jpnn) 

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Keenam, Jusuf Kalla (JK) mencatat terjadi 14 konflik besar di Indonesia karena lemahnya pengamalan nilai-nilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News