JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan

JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan
JK: Konflik Terjadi Karena Ketidakadilan
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Keenam, Jusuf Kalla (JK) mencatat terjadi 14 konflik besar di Indonesia karena lemahnya pengamalan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, dari lima butir Pancasila, pengalaman yang paling lemah adalah sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Pengalaman selama 66 tahun Indonesia merdeka, terjadi 14 konflik besar," kata JK pada Dialog Kebangsaan bertema "Revitalisasi Negara Terhadap Pancasila, Masihkah Indonesia Bangsa Yang Pancasialis" di Restaurant Gado Gado Boplo, Jl Gereja Theresia No 41 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/6). Turut pula sebagai pembicara, Ketua Umum Ormas MKGR, Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, Pengamat politik, Yudi Latief dan Sekjen MKGR, Bejo Rudiantoro. 

JK yang juga mantan Ketua Umum DPP Golkar mengatakan ke-14 konflik yang besar itu empat konflik karena ideologi dan kesepuluh konflik karena ketidakadilan antar daerah, sosial dan ekonomi. Diantara konflik yang terjadi adalah konflik Ambon dan konflik Poso. Sementara konflik yang berkepanjangan terjadi di Nangroe Aceh Darusalam. "Penerapan sila yang terkahir ini paling lemah. Ada daerah yang maju dan ada daerah yang tertinggal, makanya terjadi konflik," katanya.

Pramono Anung menilai kelemahan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila karena elit politik juga tidak mengamalkannya. Ia mencontohkan pernyataan Andi Mallarangeng yang menyebut belum saatnya orang Sulawesi Selatan menjadi presiden. Pernyataan itu menyinggung JK yang berasal dari Sulsel saat mencalonkan pada Pilpres 2009 berpasangan Wiranto. "Itu kan tidak mencerminkan nilai Pancasila," katanya.

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Keenam, Jusuf Kalla (JK) mencatat terjadi 14 konflik besar di Indonesia karena lemahnya pengamalan nilai-nilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News