JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros

JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros
Foto : SETWAPRES
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, stimulus berupa pencairan anggaran Rp 120 triliun akan dibelanjakan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah. Stimulus tersebut diharapkan mampu menggerakkan ekonomi sehingga sektor industri dapat mengalihkan pasar ekspornya ke dalam negeri.

’’Kalau ada pepatah hemat pangkal kaya, dalam keadaan krisis seperti sekarang, negara justru harus sedikit lebih boros. Sebab, makin banyak negara menghemat, makin susah ekonominya,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Workshop Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) di Istana Wakil Presiden, Selasa (25/11).

Karena semua orang ingin berhemat di saat krisis, toko-toko dan produk-produk industri tidak laku. Akibatnya, ekonomi tidak bergerak dan timbul pemutusan hubungan kerja. ’’Justru dalam krisis, government spending (pengeluaran pemerintah) harus ditambah,” katanya.

Meski pemerintah akan menambah belanja, mantan Menko Kesra itu menjamin tidak ada penghamburan anggaran untuk membiayai proyek asal-asalan. Pengeluaran pemerintah akan difokuskan pada sektor-sektor yang berpengaruh pada kondisi keuangan rakyat, seperti pembangunan infrastruktur. ’’Intinya, pemerintah ingin masyarakat tidak kekeringan likuiditas sehingga daya beli tetap terjaga, sektor industri tetap bergerak. Dengan demikian, tidak akan ada pengangguran,” paparnya.

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, stimulus berupa pencairan anggaran Rp 120 triliun akan dibelanjakan untuk membiayai proyek-proyek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News