Jokowi, Biden, dan Elon
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ada dua pangkalan militer Amerika di Filipina, yaitu Subic dan Clark yang menjadi pangkalan utama militer Amerika di kawasan Asia-Pasifik.
Namun, setelah kejatuhan Marcos pada 1986 dan berakhirnya perang dingin pada 1990 dua pangkaan itu ditutup.
Amerika kehilangan pijakan penting di kawasan Asia sejak penutupan itu.
Apalagi konflik Laut China Selatan selalu menjadi problem strategis yang menjadi ancaman kepentingan Amerika di Asia-Pasifik.
Jalur Laut China Selatan ibarat tenggorokan bagi Amerika untuk mengakses wilayah Pasifik.
Kalau China menguasai dan menutup jalur itu maka sama saja artinya dengan mencekik leher Amerika.
Posisi Indonesia dalam persoalan Laut China Selatan selama kepemimpinan Jokowi dianggap lebih condong ke China.
Jokowi—yang oleh Ben Bland dianggap tidak kompeten dalam pemahaman geopolitik internasional—pernah mengatakan bahwa Laut China Selatan bukan urusan Indonesia.
Jokowi baru saja berkunjung ke Amerika. Jokowi tidak dijemput tuan rumah Presiden AS Joe Biden menjadi sorotan. Pertemuan dengan Elon Musk juga menjadi bahasan.
- Thailand Curi Satu Set saat Lawan AS pada Week 1 VNL 2024
- Jokowi Menugaskan Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
- Grace Natalie PSI Dapat Tugas dari Presiden Jokowi di Pemerintahan
- Bendungan Ameroro Garapan PT Hutama Karya Hadirkan Banyak Manfaat Bagi Masyarakat
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza