Jokowi Diminta Ikhlas DPR Dipimpin Oposisi

Jokowi Diminta Ikhlas DPR Dipimpin Oposisi
Jokowi Diminta Ikhlas DPR Dipimpin Oposisi

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna menyarankan Joko Widodo-Jusuf Kalla ikhlas melepaskan posisi ketua DPR kepada partai politik koalisi Merah Putih. Keikhlasan tersebut menjadi penting agar dapat mengimbangi dan menagwasi tidnakan pemerintahan untuk tidak melanggar undang-undang.

"Dalam sebuah negara demokrasi, check and balanced itu penting guna mencegah pemerintah tidak melanggar konstitusi. Kalau DPR juga dikuasai oleh partai pemerintah, dengan sendirinya check and balanced melemah dan peluang partai penguasa untuk berbuat sesukanya semakin terbuka," kata Muhammad Budyatna, saat dihubungi wartawan, Senin (25/8).

Menurut Budyatna, sebuah pemerintahan yang baik itu mengharuskan adanya check and balance dari koalisi di luar pemerintahan. "Jadi saya sarankan Jokowi-JK untuk melepaskan posisi Ketua DPR kepada oposisi. Ini untuk membangun budaya politik baru dan demokrasi yang diharapkan bisa berjalan baik," tegasnya.

Dikatakannya, Partai Golkar yang selama ini dikenal paling pragmatis, telah berani menjadi oposisi. "Mestinya Jokowi-JK tidak usah takut karena Indonesia menganut sistem presidensil," ujarnya.

Kalau Jokowi-JK tetap bersikeras menguasai DPR, Budyatna curiga, jangan-jangan presiden terpilih ingin mengulangi masa lalu ketika PDIP di pemerintahan dan menguasai DPR di era Megawati jadi presiden.

"Ingat kan, ketika PDIP menang di pemilu 1999 dan kemudian Megawati menjadi presiden tahun 2002, banyak aset negara yang dijual tanpa kontrol DPR. Kemungkinan ini bisa terjadi lagi jika koalisi pendukung pemerintah juga menguasai DPR," ungkapnya.(fas/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna menyarankan Joko Widodo-Jusuf Kalla ikhlas melepaskan posisi ketua DPR kepada


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News