Jokowi Harus Serius, Jangan Angkat Menteri dari Kalangan Muda untuk Coba - coba

Jokowi Harus Serius, Jangan Angkat Menteri dari Kalangan Muda untuk Coba - coba
Pengamat Komunkasi Politik dari Universitas Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto usai diskusi bertema “Pemimpin Baru Jakarta" di Jakarta, Sabtu (14/10). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

Karena memimpin sebuah perusahaan saja tantangannya sudah berbeda dengan memimpin birokrasi dengan ASN di dalamnya.

Bagi Gun Gun, mengangkat menteri muda pada prinsipnya tidak menjadi soal. Sebab, sejumlah negara juga bisa dikatakan cukup berhasil dengan menteri mudanya. Sebut saja UAE yang memiliki menpora dengan usia 22 tahun.

Belum lagi Malaysia yang menporanya berusia 25 tahun saaat dilantik. Bahkan, Selandia baru saat ini dipimpin Perdana Menteri di bawah 40 tahun, Jacinda Ardern yang usianya 38 tahun.

Satu hal yang perlu diperhatikan Jokowi, dia harus punya proyeksi selama lima tahun dalam mengangkat menteri muda. Menurut Gun Gun, Jokowi sudah punya pengalaman lebih dari cukup untuk bongkar pasang kabinet. Maka bila mengambil menteri, apalagi yang muda, harus bisa diproyeksikan untuk lima tahun. Bukan lagi coba-coba.

Bila Jokowi sampai blunder dalam mengambil menteri muda, kemusian di-reshuffle di tengah jalan karena kinerjanya kurang baik, akan jadi preseden buruk. Tidak hanya bagi Jokowi, namun yang utama bagi anak-anak muda secara keseluruhan.

’’Itu akan mengganggu persepsi publik atas migrasi anak-anak muda ke jalur formal politik di jabatan strategis seperti menteri,’’ lanjutnya.

Karena itu, kehati-hatian sangat diperlukan agar menterinya awet. ’’Kalau Pak Jokowi memilih orang kurang dari 30 tahun misalnya, kita harapkan justru mennjadi rising star baru,’’ tutur Gun Gun.

BACA JUGA: Sudah Banyak Nama Calon Menteri di Meja Presiden Jokowi

Menteri dari kalangan muda bagus tetapi tetap harus punya basis kompetensi dan berintegritas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News