Jokowi: Kritik Itu Harus Berbasis Data dan Beri Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak berkonsentrasi dan bekerja sama membangun negara. Tidak boleh energi dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Imbauan ini disampaikan Presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi, ketika bersilaturahmi dengan jajaran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur pada Rabu (25/4).
Presiden pun menyatakan bahwa dirinya terbuka terhadap kritik dan masukan dari pihak mana pun. Hanya saja dia mengingatkan beda antara kritik dengan fitnah, kritik dengan mencaci maki.
"Kritik dan mencela berbeda, kritik memaki, kritik fitnah, beda. Kritik itu berbasis data dan memberikan solusi,” ucap Presiden Ketujuh RI ini.
Dia pun menyinggung soal fitnah dan hoax yang berseliweran di media sosial. Salah satunya mengenai tuduhan terhadap dirinya terlibat PKI. Hal itu jelas tidak masuk akal karena ketika peristiwa itu terjadi, Jokowi masih usia balita.
Namun demikian presiden mengajak supaya keberadaan media sosial harus dilihat dari sisi positifnya.
“Inilah era digital yang memang sudah masuk di negara kita yang harus kita hadapi. Ada positif negatifnya, kita ambil bersama manfaat dari medsos dari sisi positifnya," tambah presiden.(fat/jpnn)
Jokowi menyatakan terbuka terhadap kritik dan masukan dari pihak mana pun. Namun dia mengingatkan beda antara kritik dengan fitnah, kritik dengan mencaci maki.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan