PSI: Hoaks Ancaman Terbesar Jokowi

PSI: Hoaks Ancaman Terbesar Jokowi
Presiden Joko Widodo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - PSI menilai satu-satunya hal yang bisa membuat Presiden Joko Widodo gagal terpilih kembali pada Pemilu Presiden 2019 mendatang adalah kabar bohong alias hoaks. Pasalnya, semua indikator menunjukkan bahwa presiden yang akrab disapa Jokowi itu secara kualitas jauh melampaui para kandidat lain.

Jubir PSI Andy Budiman mengambil contoh survei Litbang Kompas sebagai bukti keunggulan Jokowi dari kandidat-kandidat lain.

Survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas petahana mengalami kenaikan, dan para penantangnya justru menurun.

"Ini adalah bukti bahwa masyarakat puas terhadap hasil kerja Presiden Jokowi. Ancaman terbesar kini adalah menangkis berbagai kabar bohong yang beredar luas melalui media sosial," kata Andy dalam siaran pers, Selasa (24/4).

Kabar bohong yang dimaksudnya seperti, serbuan tenaga kerja asal Tiongkok ke Indonesia dan isu utang luar negeri. Selain itu, ada juga isu kesenjangan sosial yang dibingkai dalam perspektif SARA.

Andy menegaskan, dampak merusak dari hoaks tak bisa diremehkan. Pemilu Presiden Amerika Serikat 2016 adalah contoh bagaimana hoaks mempengaruhi hasil pemilu

"Kita melihat media sosial mempunyai dua sisi. Dia mampu menggerakkan orang untuk memperjuangkan kebebasan melawan para diktator seperti dalam Arab Spring. Tapi di sisi lain, dia potensial mengganggu demokrasi sebagaimana terjadi pada kasus Pilpres AS," ujar bacaleg PSI ini dari dapil Jawa Timur 1 ini.

Karena itulah, menurut Andy, PSI membantu Jokowi dengan menyebarkan informasi yang benar melalui media sosial. PSI meyakini cara paling efektif mengalahkan hoaks adalah menyebar sebanyak mungkin informasi yang benar.

PSI menilai satu-satunya hal yang bisa membuat Presiden Joko Widodo gagal terpilih kembali pada Pemilu Presiden 2019 mendatang adalah kabar bohong alias hoaks

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News