Jokowi Kuasai Jawa Barat karena Prabowo Fokus ke Jateng?

"Sekarang Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) dan wagubnya Pak Uu (Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum) juga partai koalisi," ungkap Ace.
Yang lebih penting lagi, lanjut Ace, sekarang ada figur KH Ma'ruf Amin yang menjadi cawapres Jokowi. "Beliau orang Sunda. Yang secara kultural walaupun orang Banten tapi kulturnya Sunda," katanya.
Dia menegaskan pendekatan budaya dan keagamaan jauh lebih mengena kepada masyarakat di Jabar. "Sehingga kami sangat optimistis bisa menang di Jabar," ungkapnya.
Dia menegaskan lagi survei internal mereka yang menyatakan Jokowi unggul, terkonfirmasi dengan sigi sejumlah lembaga yang menyatakan bahwa paslon 01 memperoleh 42 persen dan kubu sebelah 37 persen. "Jadi, Jabar sekarang mulai dikuasai kami," tegasnya.
Nah, Ace menuturkan, itulah salahnya kubu sebelah kenapa menggempur Jateng dan meninggalkan Jabar. Padahal, ujar dia, Jateng ini sudah betul-betul ke Jokowi - Kiai Ma'ruf. "Jawa Tengah dikejar, eh Jawa Barat-nya ditinggalkan. Ya sudah kami rebut," ungkapnya.
BACA JUGA: Peta Politik di Jabar Sudah Berubah Drastis? 52,4%
Dia menegaskan PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nasdem yang merupakan koalisi pendukung Jokowi sangat kuat di Jateng. Selain itu, ujar dia, hampir sebagian kepala daerah di sana berasal dari koalisi pendukung Jokowi.
Yang lebih penting lagi, kata dia, Jokowi asli Solo dan Jateng, sehingga sudah tahu betul sejauh mana kekuatan di sana. Masyarakat juga bisa tahu dan merasakan apa yang sudah dilakukan Jokowi.
Kubu Jokowi – Ma’ruf Amin merasa yakin akan bisa mengalahkan Prabowo – Sandiaga di wilayah Jabar.
- 5.746 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Berangkat via 2 Embarkasi
- Siswa SMA 5 Bandung Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun, Polisi Periksa Pengemudi Nissan
- Juwita Jadi Korban Begal Sadis di Bandung, Begini Kronologinya
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Field Trip ke Hotel, Murid Kelas 4 SDIT Al-Hamidiyah Sawangan Belajar Pentingnya Life Skill
- Dedi Klaim Rencana Mengirim Siswa ke Barak Didukung Orang Tua, tetapi Ditolak Elite