Jokowi: Pengendalian Banjir Jakarta Terkendala Sejak 2017

Jokowi: Pengendalian Banjir Jakarta Terkendala Sejak 2017
Presiden Jokowi saat akan lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Kota Tarakan dengan Super Puma. Foto BPMI Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya paling parah terjadi di empat Daerah Aliran Sungai (DAS) di DKI Jakarta, yakni DAS Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Cakung, dan Sungai Sunter.

Dikutip dari website setkab.go.id, Presiden Jokowi mengatakan untuk penanganan darurat di daerah itu sudah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tanki air. Penanganan cepat itu dilakukan agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali.

Menurut Presiden, pembangunan prasarana pengendalian banjir pada keempat sungai itu terkendala sejak tahun 2017 karena masalah pembebasan lahan.

“Program Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung misalnya, sudah ditangani 16 kilometer dari rencana keseluruhan 33 km,” tulis Presiden Jokowi dalam akun media sosialnya, Kamis (2/1).

Sementara pada hulunya, saat ini tengah dilaksanakan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Progres pembebasan tanah di atas 90 persen dan perkembangan pembangunan fisik mendekati 45 persen.

“Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020,” ujar Jokowi.

Untuk percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, saat ini sedang berlanjut. “Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1200 meter,” katanya. (mg12/jpnn)

Presiden Jokowi mengungkap banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya paling parah terjadi di empat Daerah Aliran Sungai (DAS).


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Sumber setkab.go.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News