Jokowi Sebut Oposisi Sangat Mulia, asalkan Tak Umbar Dendam dan Kebencian

Jokowi Sebut Oposisi Sangat Mulia, asalkan Tak Umbar Dendam dan Kebencian
Presiden Joko Widodo saat berpidato pada acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Minggu (14/7). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, SENTUL - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa oposisi merupakan bagian penting dalam bernegara. Pria yang akrab disapa Jokowi ini menganggap peran oposisi sangat mulia dalam menjaga demokrasi.

Jokowi menyampaikan hal itu saat berpidato pada acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat(14/7). Presiden Ketujuh RI itu berpidato selama kurang lebih 20 menit dengan penuh semangat.

“Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan,” ujar Jokowi di depan ribuan pendukungnya, termasuk para ketua umum partai politik pengusungnya di Pilpres 2019.

BACA JUGA: Jokowi Berpidato di Visi Indonesia, Massanya Tak Sebanyak saat Konvensi Rakyat

Namun, Jokowi juga menyatakan bahwa oposisi bukan berarti seenaknya. Mantan wali kota Surakarta itu tak mau ada oposan yang mengumbar hinaan dan cacian.

“Asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian, apalagi disertai dengan hinaan, disertai dengan cacian, disertai dengan makian-makian,” ucapnya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, oposisi harus membangun. Terlebih, Indonesia punya Pancasila, norma-norma agama dan tata krama ketimuran.

"Kita ini memiliki norma-normal agama, etika dan tata krama ketimuran, memiliki budi yang luhur," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa oposisi merupakan bagian penting dalam bernegara. Menurutnya, oposisi sangat mulia dalam demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News