Jokowi Tegaskan tidak Ragu Tunjuk AHY jadi Menteri ATR/BPN, Ini Alasannya
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/2). AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Jokowi, panggilan beken Joko Widodo, mengatakan bahwa dia tidak ragu memberikan posisi menteri ATR/BPN kepada AHY yang juga putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Selain karier AHY di bidang politik, Jokowi juga menyoroti pendidikan suami Annisa Pohan itu di Akademi Militer (Akmil), dan nonmiliter.
Jokowi menjelaskan bahwa AHY merupakan ketua umum Partai Demokrat.
Selain itu, Jokowi menyebutkan bahwa AHY menempuh pendidikan di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura; Universitas Harvard, Amerika Serikat; dan Webster University, Amerika Serikat.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini yakin bahwa AHY akan sangat siap di posisi menteri ATR/BPN tersebut.
"Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen. Saya kira beliau (AHY) akan sangat siap," kata Presiden Jokowi seusai acara pelantikan, Rabu (22/2).
Diketahui, pelantikan Hadi dan AHY itu dilakukan secara bersamaan sesuai Keputusan Presiden Nomor 34 P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, yang ditetapkan Presiden Joko Widodo di Jakarta, tanggal 20 Februari 2024.
Jokowi, panggilan beken Joko Widodo, mengatakan bahwa dia tidak ragu memberikan posisi menteri ATR/BPN kepada AHY.
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Analis Puji Langkah Jokowi Mengajak Prabowo saat Bertemu PM Singapura
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI
- Menjelang Lengser, PM Singapura Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru