Jokowi Upayakan Perdamaian di Ukraina, Kok Alumni 212 Sewot?
jpnn.com, JAKARTA - Plt Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan seharusnya Presiden Joko Widodo menyelesaikan masalah Israel-Palestina, sebelum berupaya mendamaikan Ukraina-Rusia.
Menurut dia, perperangan yang paling lama dan tidak selesai itu ialah penjajahan Israel atas Palestina dan sangat penting untuk diselesaikan.
"Itu karena indonesia sudah sangat anti dengan penjajahan sebagaimana tertuang dalam teks proklamasi bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini," kata Novel Bamukmin kepada JPNN.com melalui layanan pesan singkat, Jumat (1/7).
Dia menyebutkan seharusnya Presiden Jokowi mendamaikan Israel-Palestina yang dinilai sebagai teroris sejati.
"Terus membantai warga Palestina. Bukan Rusia didamaikan dengan ukraina, tetapi boleh saja asal Israel berani untuk didamaikan," lanjutnya.
Dia menyatakan Rusia punya komitmen akan berhenti perang ketika Israel juga tidak menjajah Palestina.
"Jokowi mau mendamaikan Rusia bisa dicurigai bahwa ingin menghentikan juga ancaman Rusia ke Israel dan bisa dicurigai punya kepentingan terhadap Israel," ujarnya.
Diketahui, Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6).
Persaudaraan Alumni (PA) 212 ternyata tidak suka Presiden Jokowi melakukan lawatan ke Ukraina. Apakah mereka anti-perdamaian?
- Didampingi Mentan Amran Kunjungi Panen Padi di Sigi, Jokowi: Bagus
- Timnas AMIN Seret 8 Menteri Jokowi ke Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2024
- Georgia, Ukraina, dan Polandia Tembus Piala Eropa 2024
- PSI Mengeklaim Warga Jakarta Butuh Gubernur seperti Jokowi
- PSI Munculkan Nama Kaesang dan Grace Natalie Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta
- Respons Pak Ari soal Isu Jokowi Menyodorkan Pratikno Masuk Kabinet Prabowo