Jordania Rekrut Perempuan Jadi Penyisir Ranjau
Selasa, 02 Desember 2008 – 05:22 WIB

Jordania Rekrut Perempuan Jadi Penyisir Ranjau
NICOSIA - Perbatasan Jordania-Syria pernah menjadi medan perang sengit antara Liga Arab dan pasukan Israel pada 1970-an. Perang itu telah selesai, tapi ratusan ranjau yang telanjur disebar di kawasan tersebut menyisakan pekerjaan berisiko bagi kedua belah pihak. Mendampingi tim penyisir ranjau yang semuanya pria, kini Jordania punya tim penyisir ranjau perempuan.
Sebanyak 23 perempuan muda yang rentang usianya 20-36 tahun itu resmi bekerja di bawah pengawasan Norwegian People's Aid (NPA). Sebelum tergabung dalam satu tim, mereka juga mendapatkan pengarahan dan pelatihan dari lembaga kemanusiaan tersebut. Kepada Agence France-Presse, NPA mengatakan, tim perempuan penyisir ranjau itu sudah mengikuti training enam pekan dan dinyatakan lulus pada Rabu lalu (26/11).
Baca Juga:
Mulai pekan ini, mereka akan bergabung dengan sekitar 150 pria di perbatasan Jordania yang sudah berjuang menjinakkan ranjau sejak 1993. Diduga, jumlah ranjau aktif di kawasan itu mencapai 136.000. "Tim perempuan pertama Jordania itu sudah siap menyisir ranjau secara manual," tulis NPA. Selain perdana di Negeri Raja Abdullah II itu, tim penyisir ranjau perempuan Jordania juga yang pertama di Timur Tengah.(hep/ami)
NICOSIA - Perbatasan Jordania-Syria pernah menjadi medan perang sengit antara Liga Arab dan pasukan Israel pada 1970-an. Perang itu telah selesai,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit