Juan Carlos Jadi Raja Spanyol Terakhir?

Juan Carlos Jadi Raja Spanyol Terakhir?
PENUH SKANDAL: Raja Spanyol melambaikan tangan pada pada upcara penghormatan kepada Santo Hermenegildo di Madrid awal pekan lalu. (Sergio Perez/Reuters)

jpnn.com - Raja Spanyol Juan Carlos I mengumumkan akan menyerahkan takhta kepada Putra Mahkota Felipe awal pekan lalu. Di kerajaan lain, itu bisa jadi adalah momen biasa. Namun, di tengah terpuruknya kondisi ekonomi, keputusan Raja Carlos memunculkan tuntutan agar monarki Spanyol dihapus selamanya.

 * * *

PENGUMUMAN Carlos tersebut memantik reaksi beragam dari rakyat Spanyol dan masyarakat internasional. Sehari setelah tokoh 76 tahun itu memublikasikan rencana untuk lengser, kelompok massa anti kerajaan langsung berunjuk rasa di Kota Madrid. Mereka menuntut penghapusan sistem kerajaan. Massa anti kerajaan berharap Spanyol menganut sistem demokrasi seperti negara Eropa lainnya.

Meski para pemimpin dunia mengapresiasi kebesaran hati Carlos untuk lengser dan menyerahkan takhta kepada sang putra, media justru mengkritisi keputusan suami Sophia of Greece and Denmark tersebut. Beberapa media Eropa bahkan mengungkapkan bahwa bapak tiga anak itu turun takhta untuk menyelamatkan muka sendiri. Sebab, selama sekitar empat tahun terakhir, popularitas Carlos turun drastis.

Nama baik Carlos mulai tercemar saat media mengendus perceraian Putri Elena alias Duchess of Lugo. Anak pertama Carlos tersebut menggugat cerai sang suami, Jaime de Marichalar. Perceraian itu, tampaknya, membuat Carlos terpukul. Dia lantas sakit-sakitan.

Ironisnya, berita buruk tidak berhenti sampai di sana. Selang beberapa waktu, nama baik Carlos kembali tercoreng. Tepatnya saat menantunya, Inaki Urdangarin (Duke of Palma de Mallorca), terindikasi korupsi. Konon suami Putri Cristina tersebut menggelapkan uang rakyat. Padahal, sebagian besar biaya hidup mantan atlet handball Olimpiade itu ditanggung rakyat.

Berita bahwa Urdangarin terindikasi korupsi tersebut membuat kerajaan nyaris kehilangan kepercayaan rakyat. Apalagi, berdasar penyelidikan terbaru, Cristina ikut menikmati uang panas sang suami. Karena itu, kakak Felipe tersebut terpaksa menjalani serangkaian proses hukum. Jaksa menjerat dia dengan tuduhan korupsi. Tepatnya pencucian uang. Menurut kabar, Cristina juga terlibat dalam pencucian uang rakyat itu. Perempuan 48 tahun tersebut membantu sang suami dan berusaha menutupi kejahatannya.

Aksi lain yang membuat rakyat tidak lagi menaruh hormat kepada Carlos adalah desas-desus perselingkuhannya. Konon dia punya hubungan istimewa dengan Corinna zu Sayn-Wittgenstein, janda berdarah campuran Denmark dan Jerman. Saat mengalami cedera pinggang ketika berburu gajah di Bostwana, menurut kabar, Carlos pergi bersama perempuan tersebut.

Raja Spanyol Juan Carlos I mengumumkan akan menyerahkan takhta kepada Putra Mahkota Felipe awal pekan lalu. Di kerajaan lain, itu bisa jadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News