Jujurlah Pada Papua

Jujurlah Pada Papua
Adriana Elisabeth. Foto: Dokumentasi pribadi for JPNN
Untuk lebih jelas mengenai masalah pergerakan Benny dan Papua Merdeka, berikut wawancara wartawan JPNN, Natalia Laurens dengan anggota Tim Kajian Peneliti Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth di kantornya, Jakarta, Jumat (17/5).

Pergerakan Benny Wenda dan kantornya di Inggris apakah sudah menjadi ancaman unttuk Indonesia?

Kalau melihat reaksi pemerintah Indonesia dengan pembukaan kantor OPM di Oxford seolah-olah isunya ini menakutkan dan mengkhawatirkan yang bisa mengarah pada disintegrasi di Indonesia. Tapi menurut saya memang itu tujuan Benny melakukan itu. Jadi kampanye-kampanye Papua Merdeka itu bagian untuk memancing pemerintah Indonesia. Hanya saya sudah sampaikan pada pemerintah, bahwa protes pemerintah sudah baik. Tapi kalau menyuruh kantor itu ditutup, itu menurut saya berlebihan, karena kita tidak memiliki kewenangan, karena itu otoritas pemerintah Inggris. Jadi dalam hal ini reaksi pemerintah berlebihan, tapi protesnya sudah baik. Seruan Benny itu sudah dilakukan sejak lama. Sudah banyak orang yang berjuang menentang pemerintah dari luar. Tapi itu tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Pergerakan Benny Wenda ini sudah berapa lama dilakukan melalui jalur luar negeri?

PEMBUKAAN kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris mengagetkan pemerintah Indonesia. Kantor itu didirikan oleh aktivis Papua, Benny

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News