Jumlah Pengawas PTM di Solo Turun, Ada Kekhawatiran Kasus Covid-19 Naik

Jumlah Pengawas PTM di Solo Turun, Ada Kekhawatiran Kasus Covid-19 Naik
Pembelajaran tatap muka atau PTM di sebuah sekolah. Ilustrasi/foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, SOLO - Jumlah petugas pengawas pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Surakarta makin berkurang. Saat ini, Pemkot Surakarta hanya memiliki 17 pengawas PTM. 

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Setyowati, kondisi itu membuat seorang pengawas terpaksa mengawasi sekitar 20 sekolah. 

"Pengawas kami saat ini sedikit, tinggal 17 untuk semua sekolah karena banyak yang pensiun," ungkap Etty kepada wartawan di Solo, Rabu (17/11).

Akibatnya, monitoring PTM pun tidak efektif. Etty menuturkan pihaknya sempat kecolongan dengan temuan tentang  salah satu siswa positif Covid-19 beberapa lalu. 

"Saya ingatkan pengawas melalui WA (WhatsApp) grup untuk terus mengingatkan penerapan prokes (protokol kesehatan) di sekolah," tuturnya. 

Untuk memastikan penerapan prokes selama penyelenggaraan PTM berlangsung, Polresta Surakarta pun turun tangan.

Satlantas Polresta Surakarta menggelar Operasi Zebra Candi 2021 yang tidak hanya mengawasi pelanggaran lalu lintas, tetapi juga memonitor dan menyosialisasikan penerapan prokes di Sekolah. 

Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan kegiatan itu bertujuan  memutus rantai penularan Covid-19. Dengan demikian, kasus Covid-19 tidak melonjak seiring penerapan PTM di sekolah.

Jumlah petugas pengawas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Surakarta kian menipis. Saat ini hanya ada sekitar 17 pengawas. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News