Jundullah Akui Bom Dua Masjid
Sabtu, 17 Juli 2010 – 01:19 WIB
TEHERAN - Ledakan dua bom bunuh diri mengguncang Masjid Jamia di Kota Zahedan, Provinsi Sistan Baluchestan, Iran, Kamis malam waktu setempat (15/7). Sedikitnya 27 orang tewas dalam serangan yang diklaim kelompok pemberontak Sunni Jundullah (Tentara Tuhan) sebagai aksi balas dendam tersebut. Dua putra Jundullah yang dimaksud adalah Abdulbasit Rigi dan Mohammad Rigi. "Dalam serangan pertama, Abdulbasit Rigi meledakkan diri diantara puluhan anggota Garda. Begitu agen intelijen, pengaja keamanan dan personel militer mengerumuni lokasi kejadian, Mohammad Rihi meledakkan diri untuk mengantarkan puluhan anggota Garda lainnya ke neraka," beber Jundullah. Beruntung, serangan itu tidak sampai menewaskan seratus orang seperti yang ditargetkan.
Dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan lewat situs resminya, Junbish.blogspot.com, Jundullah mengaku bertanggung jawab atas serangan ke masjid kalangan Syiah tersebut. Mereka menegaskan bahwa serangan maut itu merupakan aksi balasan atas tewasnya pemimpin Jundullah Abdolmalek Rigi setelah dijatuhi hukuman mati di Penjara Evin, Teheran. Militan 31 tahun itu dieksekusi mati dengan cara digantung pada 20 Juni lalu.
"Jundullah mengumumkan kepada penduduk Baluchestan dan warga Iran bahwa malam ini (Kamis malam waktu setempat), dua putra Jundallah melancarkan serangan tak tertandingi menarget Garda (Revolusi) yang sedang merayakan Hari Garda di sebuah masjid di Zahedan. Kami mampu mengirimkan lebih dari seratus Garda ke neraka," terang Jundullah dalam pernyataan tertulis seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (16/7).
Baca Juga:
TEHERAN - Ledakan dua bom bunuh diri mengguncang Masjid Jamia di Kota Zahedan, Provinsi Sistan Baluchestan, Iran, Kamis malam waktu setempat (15/7).
BERITA TERKAIT
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Israel Bunuh 37 Warga Gaza dalam 24 Jam
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat