Juru Rias Minta Kahiyang Ayu Puasa dan Salat Tahajud

Juru Rias Minta Kahiyang Ayu Puasa dan Salat Tahajud
Juru rias pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution, Harini bersama suaminya, M. Topo Broto. Foto: Fahmi Samastuti/Jawa Pos

Klien begitu banyak, tapi ketika putri tunggalnya, Heni Ariati, menikah, justru bukan dia yang menangani. ”Sebenarnya ya boleh, cuma nggak saya lakoni. Saya merias waktu ijab kabul saja,” ucapnya.

Seiring jarum jam yang terus bergulir, satu per satu keluarga Bobby pun berdatangan. Dengan terampil Harini dan tim merias mereka. Pukul 18.00 tepat, rombongan pun meninggalkan hotel menuju kediaman Jokowi di kawasan Banjarsari, Solo.

Di sana jalannya acara pun jadi tanggung jawab rekan kerja Harini, Umijatsih. ”Saya sama Bu Umi (sapaan Umijatsih) itu plek.

Sama-sama di (wedding organizer) punyanya Mas Gibran,” papar Harini tentang sahabatnya yang telah 35 tahun menjadi pamuwicara alias pembawa acara tersebut.

Umi setahun lebih tua daripada Harini. Lahir pada 24 Januari 1951. Tapi, saat menuntut ilmu di Pawiyatan, Harini adalah kakak kelasnya.

Berbeda dengan pernikahan modern, dalam adat Jawa, pembawa acara tidak hanya dituntut komunikatif.

”Harus tahu unggah-ungguh dan berkoordinasi dengan pemandunya. Apa maksud acaranya juga harus tahu,” ujarnya.

Terlebih, lanjut Umi, banyak bagian upacara pernikahan yang merupakan perlambang percumbuan. Misalnya tradisi menginjak telur di acara panggih.

Juru rias pernikahan Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution mengaku selalu berpuasa setiap akan melakukan rias. Puasa Senin-Kamis, kadang puasa Daud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News