Kabut Asap Selimuti Selat Sunda, Kapal Merak-Bakauheni Terancam Berhenti Beroperasi

Kabut Asap Selimuti Selat Sunda, Kapal Merak-Bakauheni Terancam Berhenti Beroperasi
Kabut asap di perairan dekat Pelabuhan Merak, Banten. Foto: Banten Pos/JPG

"Memang dari kemarin sudah dirasakan. Mungkin teman-teman wartawan juga merasakan perih di mata sekarang ini, mungkin karena kabut asap yang terjadi," tandasnya.

Bilamana kondisi tersebut sudah mengancam aktivitas penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni, lanjutnya, bukan tidak mungkin pihak otoritas pelabuhan akan menggambil sikap dan menghentikan aktivitas sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau memang sangat mengganggu, kita berharap pihak otoritas KSOP dan OPP dapat memberikan imbauan yang lebih dari ini, dan bisa jadi penyeberangan dihentikan sementara. Bila sudah tidak memungkinkan, sebaiknya tidak dipaksakan berlayar. Dari pada nanti, sama sekali tidak bisa melihat alur, akibatnya kapal bisa kandas, ada insiden kapal tubrukan atau kapal bisa kecelakaan tabrak karang. Itu yang kita tidak inginkan," pungkasnya.

Terpisah, BMKG Kelas I Serang merilis bahwa asap sudah menyelimuti Banten sejak tiga hari terakhir, namun masih terbilang tipis dan tidak menganggu aktivitas warga.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Serang, Tri Tjahjo mengatakan, beradasarkan pengamatan dari satelit wilayah Banten, DKI dan Jawa bagian barat, terdapat garis putus-putus yang menandakan adanya asap tipis, yang berada pada ketinggian 1.000 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut.

"Banten dan sekitarnya sejak Jumat kemarin atau pada 23 Oktober sudah diselimuti asap. Tetapi asap di sini tidak pekat dan tidak mengambang dipermukaan tanah seperti di Sumatera dan Kalimantan yang terhirup setiap tarikan nafas, asap di Banten tipis serta berada di ketinggian 1.000 hingga 3.000 meter," ujarnya saat dihubungi Banten Pos (Jawa Pos Group), Senin (26/10).

Melihat dari arah pergerakan angin, lanjutnya, asap yang masuk ke Banten merupakan dampak dari kebakaran hutan di Sumatera Selatan. Pasalnya, saat ini memasuki musim pancaroba atau peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

"Kenapa bisa masuk ke wilayah Jawa? itu masuk karena saat ini musim peralihan sehingga hal-hal yang sifatnya ekstrim sering terjadi, termasuk masuknya asap tipis. Indikasi asap ke Jawa bagian barat dikarenakan angin bergerak dari angin dari utara, sehingga asap dari Sumatera masuk Jawa bagian Barat," katanya.

SERANG - Kabut asap sudah masuk wilayah Provinsi Banten. Di Perairan Selat Sunda, kabut asap sudah terlihat jelas. Dari kejauhan, beberapa kapal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News