Kada Jangan jadi Biang Kecurangan Unas

Kada Jangan jadi Biang Kecurangan Unas
Kada Jangan jadi Biang Kecurangan Unas
JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengingatkan para kepala daerah agar tidak menjadikan Ujian Nasional (Unas) sebagai alat politik untuk mendongkrak pencitraan. Nuh mengaku masih kerap mendengar adanya intervensi yang dilakukan oleh kepala daerah kepada kepala sekolah (kepsek) agar berani melanggar norma kejujuran. Tujuannya, agar hasil Unas di daerah itu bagus dan selanjutnya diklaim sebagai kesuksesan si kepala daerah.

"Sebenarnya, silahkan saja jika Pemda ingin membentuk suatu tim sukses. Akan tetapi, janganlah membentuk tim sukses untuk melakukan kecurangan. Lebih baik pembentukan tim sukses itu untuk pengayaan dan peningkatan proses belajar mengajar,” ungkap M Nuh di sela kunjungannya di SLB Pembina, Lebak Bulus, Jakarta, Senin (18/4).

Nuh tidak melarang hasil Unas menjadi alat untuk mendongkrak prestasi kepala daerah. Asalkan, tidak dengan menghalalkan kecurangan. "Bagus kan kalau Unas bisa dijadikan salah satu variabel kesuksesan kepala daerah, asal prosesnya harus benar," tandasnya.

Sekadar diketahui, kelulusan Unas saat ini ditentukan berdasarkan nilai akhir, yang diperoleh dari gabungan nilai Unas dan nilai sekolah dari mata pelajaran yang di-Unas-kan dengan pembobotan 60:40. Nilai sekolah diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan  nilai rata-rata rapor masing-masing semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA/SMALB, dan SMK dengan pembobotan 60:40.

JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengingatkan para kepala daerah agar tidak menjadikan Ujian Nasional (Unas) sebagai alat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News