Kader Korupsi, PD Merasa Dihukum Masyarakat

Kader Korupsi, PD Merasa Dihukum Masyarakat
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman mengatakan, partainya mendapat hukuman yang luar biasa dari masyarakat akibat kasus korupsi yang menjerat kader partai berlambang segitiga mercy tersebut. Akibatnya, PD mengalami penurunan elektabilitas.

"Sebagai sebuah partai yang menangkan Pemilu 2009 mendapat sorotan dari publik. Kami merasakan hukuman juga luar biasa kepada kami sehingga elektabilitas cukup turun," kata Hayono dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (4/1).

Banyak kader PD yang terjerat kasus korupsi. Misalnya saja mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum yang menjadi tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang atau proyek-proyek lainnya.

Hayono menyatakan, pada tahun 2014, Demokrat akan tetap konsisten menyuarakan slogannya yakni bersih, cerdas, dan santun. Selain itu, Demokrat akan konsisten dalam berantas korupsi. "Sekali lagi kita konsisten memberantas korupsi," ujarnya.

Sementara itu pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, hukuman politik yang sudah dijatuhkan masyarakat terhadap Demokrat dan PKS terutama terkait kader yang korupsi itu bersifat selektif.

Selektif dalam pengertian masyarakat memberikan hukuman pedih dan perih kepada Demokrat dan PKS karena kedua partai ini jualan politiknya adalah antikorupsi.

"Bayangkan 2009, Demokrat menjual iklan katakan tidak pada korupsi, PKS juga ke mana-mana mengatakan partai yang bersih dari korupsi. Tapi ketika tersangkut korupsi langsung presidennya. Jadi hukuman politik besar sekali," kata Burhanuddin.

Ia menyatakan, bukan berarti partai lain bersih dari korupsi. Banyak kader Golkar dan PDI Perjuangan yang terjerat korupsi. Tapi mungkin masyarakat tidak memberikan hukuman politik dalam soal korupsi kepada Golkar dan PDIP.

JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), Hayono Isman mengatakan, partainya mendapat hukuman yang luar biasa dari masyarakat akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News