Kadernya Ditangkap KPK, PDIP: Tidak Makan Uang Rakyat, Kok

Kadernya Ditangkap KPK, PDIP: Tidak Makan Uang Rakyat, Kok
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono. Foto: ANTARA/HO/Dok instagram

jpnn.com, BANDUNG - Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna ditangkap KPK atas kasus dugaan korupsi.

Partai tempat Ajay bernaung yakni PDI Perjuangan menilai kasus yang menjerat kadernya itu harus menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh kepala daerah.

"Catatan saya, bagi kepala daerah baik (dari) PDIP dan semua, masalah Pak Ajay ini harus menjadi pelajaran, bahwa terkait dengan permainan proyek itu ya harus didudukkan pada peraturan perundang-undangan yang ada," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu.

Selain menjadi Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cimahi.

Ono mengatakan, DPD PDI Perjuangan Jabar menyerahkan proses hukum pada aparat yang berwenang dan tidak akan memberikan advokasi untuk Ajay Muhammad.

"Jadi PDIP tidak pernah kenal advokasi untuk pelaku tersangka korupsi, jadi selama ini tidak ada dan tidak pernah ada advokasi," ujar Ono.

Ono menuturkan, permasalahan hukum yang menjerat Ajay Muhammad itu bukan terkait APBD dan proyek negara serta tidak terhubung dengan uang rakyat.

Ajay terlibat masalah hukum dalam hal pembangunan rumah sakit swasta di Kota Cimahi.

PDIP menilai kasus korupsi yang menjerat Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna jadi pelajaran buat kepala daerah lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News