Kado Nyawa

Oleh: Dahlan Iskan

Kado Nyawa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pengulangan judul besar seperti itu menandakan bahwa media tersebut marah. Media menulis judul besar-besar agar jadi pusat perhatian. Lalu ada kebijakan baru. Keadaan pun berubah.

Namun, soal penembakan massal di Amerika ini terus saja berulang. Ditulis dengan judul besar-besar pun tetap masih terjadi lagi. Dan masih akan terjadi lagi.

Reaksi para politisi pun masih sama: ''Peristiwa ini jangan sampai terjadi lagi. Ini harus yang terakhir kali terjadi di negeri ini.''

Nyatanya itu bukan yang terakhir. Masih terus berulang. Begitu seringnya. "Rata-rata sebulan dua kali terjadi penembakan di sekolah," tulis The Onion.

Belum lagi yang di luar sekolah.

Tahun ini sudah kita lewati selama 146 hari. Sedang penembakan massal sudah terjadi 213 kali.

"Tidak ada yang menghentikannya. Negeri ini memang membolehkannya," tulis media yang lain.

Dahulu penembakan seperti itu terjadi di kota-kota besar. Seperti New York. Bisa dimaklumi. Sebagai akibat tekanan kota besar.

Salvador Ramos adalah nama Spanyol. Demikian juga nama dua guru yang ia tembak. Pun nama-nama 19 siswa yang tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News