Kaesang dan Politik Dinasti Jokowi

Kaesang dan Politik Dinasti Jokowi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Jokowi kehilangan kontrol terhadap Ganjar, dan mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto. Dibanding dengan Ganjar, Prabowo adalah pilihan yang lebih berisiko bagi Jokowi. Kesetiaan Prabowo kepada Jokowi belum benar-benar teruji. Tetapi Jokowi tidak punya pilihan yang lebih baik kecuali Prabowo.

Jokowi ingin mengamankan program-programnya supaya berlanjut. Jokowi ingin tetap memainkan peran pasca-pensiun. Jokowi juga ingin mengamankan dirinya dan keluarganya pasca-pensiun. Karena itu pertemuan Jokowi dengan Prabowo beberapa kali melibatkan keluarga besar, termasuk anak dan menantu. Isyarat ini menunjukkan bahwa Jokowi ingin menitipkan nasib dirinya dan keluarganya kepada Prabowo.

Setiap keputusan politik tentu punya risiko. Jokowi pasti sudah menghitungnya. Jokowi pasti sudah tahu bahwa dalam pergolakan Reformasi 1998 Prabowo tidak sepenuhnya berhasil mengamankan keluarga Presiden Soeharto, mertuanya sendiri. Prabowo melakukan manuver militer yang dianggap sebagai insubordinasi sehingga dipecat dari dinas militer.

Kiprah Prabowo dalam Operasi Mawar di Timor Timur, dan dugaan penculikan terhadap aktivis mahasiswa pada masa reformasi, dianggap sebagai pelanggaran HAM (hak asasi manusia) berat dan tetap menjadi sorotan sampai sekarang.

Rekam jejak ini tidak mudah dihapuskan. Tetapi, Jokowi tidak punya cukup waktu dan tidak punya pilihan lain kecuali mendukung Prabowo. Jokowi tentu sudah menghitung risikonya, dan mengantisipasi kemungkinan terburuknya.(*)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Sekarang Kaesang bin Jokowi banyak dihubungkan dengan karier politik untuk maju sebagai calon wali kota Depok.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News