Kakak Beradik Bobol Aset Bank, Sikat Uang Rp1,5 Miliar

jpnn.com, JAKARTA - Polisi menangkap empat pelaku penipuan aset bank yang mengakibatkan kerugian hingga mencapai Rp1,5 Miliar.
Pelaku mengalihkan deposit bank yang dibobol dengan memindahkan ke rekening penampung.
"Mereka meminta tolong ke pihak bank untuk memindahkan deposit dari harta kekayaan. Total semuanya 1,5 miliar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Direskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (9/9).
Yusri mengatakan, dua dari empat tersangka, diketahui kakak beradik. Mereka mengawali modus penipuan itu dengan menggunakan ponsel dengan berpura-pura sebagai direktur.
"Mereka pertama-tama menggunakan handphone, mengaku sebagai direktur perusahaan, contoh saja dia mengaku PT CWI dan menelepon ke bank mengaku direktur utama yang nantinya akan memindahkan deposit atau harta kekayaan," kata Yusri.
Yusri menjelaskan, empat tersangka penipuan memiliki peranan masing-masing. Pertama tersangka A, perannya merencanakan, menelepon dan mengaku sebagai direktur utama. Kemudian, tersangka RW, perannya membuat surat palsu perusahaan.
Ketiga, tersangka I, berperan menaruh surat kuasa palsu di bank. Terakhir tersangka FA, berperan menyiapkan kendaraan untuk digunakan I.
"Mereka riset dulu perusahaan yang menjadi targetnya melalui internet. Setelah mendapat informasi detail terkait perusahaan korbannya, mereka siapkan persyaratan pengalihan aset perusahaan ke bank lain lalu tersangka menelepon pihak bank dan mengaku-ngaku sebagai dirut PT korban," tambah mantan Kapolres Tanjungpinang itu.
Polda Metro Jaya berhasil meringkus 4 pelaku sindikat penipuan dan pembobolan aset bank.
- Koperasi Kana Catat Lonjakan Aset dan Tembus Ekspor Gula ke Tiga Negara
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Jokowi Berurusan dengan Polisi Pagi Tadi, Melambaikan Tangan
- Penipuan Berkedok Koperasi di Magetan, Korban Rugi Miliaran Rupiah
- Pelaku Pembakaran Balita di Tangerang Punya Hubungan Asmara dengan Ibu Korban