Kakak Besar dan The Golden Boy

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kakak Besar dan The Golden Boy
Momen kebersamaan antara Presiden Jokowi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto. dok tim media Ganjar.

Akan tetapi, manuver Zulhas bak bertepuk sepertiga tangan. Dua partai anggota KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) tidak terkesan oleh manuver Zulhas. 

Golkar yang punya saham suara terbesar dalam koalisi tidak tertarik oleh ide Zulhas. Golkar tetap kekeh mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai capres meskipun nilai jualnya rendah.

PPP juga tidak tertarik terhadap manuver Zulhas. PPP malah bermanuver sendiri melalui Romahurmuzy—mantan ketua umum dan mantan narapidana kasus korupsi—yang sekarang menjadi ketua Majelis Pertimbangan Partai. Romy mengadakan pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membahas kemungkinan koalisi.

Manuver Romy membuat situasi menghangat. Kalau PPP lari ke PDIP maka KIB terancam bubar dan Jokowi harus putar otak untuk mencarikan jalan bagi Ganjar Pranowo untuk mendapatkan partai pengusung.

Pertemuan segitiga di Kebumen itu hanya isyarat kecil bahwa mungkin Jokowi juga berpikir untuk memasangkan duet Prabowo-Ganjar dengan kendaraan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Gerindra dan PKB.

Skenario ini tidak bakal mulus, karena Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak akan menyerah begitu saja. PKB mungkin saja bersedia melepas koalisinya kepada pasangan Prabowo-Ganjar, tetapi dengan kompensasi yang ‘’high cost’’.

Anies Baswedan secara teknis sudah mengamankan tiket pencalonan presiden dari Koalisi Perubahan, yakni Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS (Partai Keadian Sejahtera). Akan tetapi, Anies juga masih menghadapi dilema untuk menentukan pendampingnya. Koalisi Perubahan bisa saja ‘’berubah’’ jika masalah cawapres tidak bisa memuaskan partai anggota koalisi.

Setidaknya, Anies sudah menempatkan satu kakinya di perhelatan 2024. Satu kaki itu dimanfaatkan secara optimal oleh Anies untuk mengampanyekan dirinya keliling Indonesia dan ke berbagai belahan dunia.

Ganjar Pranowo menjadi salah satu protégé yang bakal diproyeksi menggantikan Jokowi sekaligus melanjutkan hubungan baik dengan Kakak Besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News