Kalah di Kandang Cilegon United, PSPS Merasa Dikerjai Wasit

Kalah di Kandang Cilegon United, PSPS Merasa Dikerjai Wasit
Suporter PSPS Pekanbaru. Foto: dokumen JPNN

Dimenit ke-35 lagi-lagi serangan yang dibangun pemain depan PSPS kembali berbuah gol, namun lagi-lagi dianggap offside.

Fiwi Dwipan yang berhasil merangaek ke depan gawang Rafit Ikhwanudin diakhir babak pertama juga gagal mencetak gol karena tendangannya berhasil ditepis kiper lawan dan hanya berbuah tendangan sudut. Hingga turun minum, skor masih tertahan 0-0.

Diawal babak kedua, laga berlangsung keras. Bahkan Wazir Kahfi mendapat kartu kuning dimenit ke-47. Enam menit berselang, ia ditarik keluar dan digantikan Defri Riski.

Namun sayangnya setelah dua menit bermain, Defri Rizki justru tergeletak dilapangan. Setelah mendapat perawatan, iapun kembali diganti Riki Dwi Saputro.

Sebaliknya Cilegon United justru berhasil mengungguli PSPS dimenit ke-61. Gol mantan pemain PSPS, Ahmad Ikhwan berhasil menjebol gawang Gianluca.

Namun tertinggal 0-1 tidak membuat tekanan yang dilakukan skuad asuhan Philep Hansen Maramis menurun. Justru serangan kembali gencar. Namun lagi-lagi pemain PSPS dianggap offside setelah berhasil meraih gol.

Di menit-menit terakhir, tim tuan rumah terlihat sengaja membuang waktu. Pemain belakang Cilegon terlihat tumbang sembari meringis meskipun tidak sedang berada didekat bola. Hal ini ditambah lagi dengan langkah tim medis terlihat biasa saja tanpa berlari kedalam lapangan.

Sehingga kesan membuang-buang waktu sangat terlihat. Bahkan pluit panjang langsung ditiup wasit sehingga laga berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk tim tuan rumah.

PSPS Pekanbaru gagal membawa pulang poin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News