Kalau BG jadi Kepala BIN, Wakapolri Jangan yang Aneh ya Pak

jpnn.com - JAKARTA - Usai gonjang ganjing calon Kapolri mereda menyusul penunjukan Komjen Tito Karnavian, kini bergulir lagi bola panas baru. Namanya, calon Wakil Kapolri.
Ada kabar angin menyebutkan, pendamping Tito itu nanti tetap dijabat Komjen Budi Gunawan, Ah tapi masa iya. Ada juga rumor yang muncul, Wakapolri baru, dan Budi Gunawan ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN),
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa tidak mempersoalkan bila Presiden Joko Widodo menujuk Wakapolri Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.
Hanya saja, politikus Gerindra itu meminta dalam mencari pengganti BG, Presiden Jokowi jangan aneh-aneh seperti ketika mengusulkan Komjen Tito sebagai calon tunggal kapolri. Padahal banyak senior yang dilompatinya.
"Tentunya kalau ada Wakapolri menggantikan BG, jangan lagi yang aneh-aneh. Misalnya desas desus penggantinya adalah Lutfi. Kalau Lutfi kan juga orang muda, tidak ada jembatan antara junior dengan senior," kata Desmond di gedung DPR Jakarta, Selasa (21/6). Irjen Luthfi Lubihanto saat ini menduduki jabatan Waka Baharkam Polri.
Akan lebih bijaksana, kata Desmond, kalau Wakapolri menggantikan Komjen BG tetap diserahkan kepada para jenderal bintang tiga yang senior, agar bisa mendampingi dan menjadi wadah bagi junior.
"Kalau Lutfi muda-muda semua, apa yang terjadi. Kalau BG jadi Kepala BIN, itu jenderal jenderal senior banyak. Ada Putut, ada Safruddin, ada Dwi, siapa saja lah. Tapi kalau Luthfi perubahannya terlalu radikal," tambahnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Usai gonjang ganjing calon Kapolri mereda menyusul penunjukan Komjen Tito Karnavian, kini bergulir lagi bola panas baru. Namanya, calon
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Amankan Pedemo Perusak Mobil Polisi saat May Day di Bandung
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Sopir Travel Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu Ditetapkan Jadi Tersangka
- Komisi Kejaksaan Tegaskan Produk Jurnalistik Tidak Bisa Dijadikan Delik Hukum
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Kecam Aksi Pedemo Sandera Polisi Saat May Day, IPW: Seharusnya Diusir bukan Disandera