Kalau Sedang Marah, Memilih Diam

Kalau Sedang Marah, Memilih Diam
Kalau Sedang Marah, Memilih Diam
JAKARTA ---Selain dikenal sebagai da'i, Zainuddin MZ juga seorang politisi. Sejak 1977 dia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekitar empat tahun pasca pemilu 1999, tepatnya pada 20 Januari 2002, pria berdarah betawi itu memilih untuk mendeklarasikan parpol baru yang diberi nama PPP Reformasi.

Partai inilah yang melalui Muktamar Luar Biasa, 8 - 9 April 2003 di Jakarta berubah nama menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR). Bahkan, Zainuddin terpilih sebagai ketua umum. Setelah pemilu 2004, PBR dilanda perpecahan. Dalam Muktamar Islah PBR di Sanur, Denpasar, 25 April 2006 terpilih Bursah Zarnubi sebagai ketua umum PBR yang baru. Sedangkan, Zainuddin didapuk menjadi Ketua Dewan Syuro PBR.

"Kalau sedang memimpin rapat, beliau (Zainuddin, Red) itu senang guyon. Suasana rapat jadi nggak kaku," kenang Bursah di Jakarta, kemarin (5/7). Ketika menghadapi masalah, Zainuddin juga menghadapinya dengan tenang. "Kalau marah diam. Tidak pernah keluar ekspresi yang emosional dari mulutnya," imbuh Bursah.

Bursah mengingat sebagai da'i, Zainuddin memiliki pengagum yang sangat banyak. Sikapnya yang moderat, menjaga pluralisme, dan toleransi membuat pria penggemar musik dangdut ini laris diundang 'manggung' berdakwah ke berbagai daerah.

JAKARTA ---Selain dikenal sebagai da'i, Zainuddin MZ juga seorang politisi. Sejak 1977 dia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News