Kalbe Farma Investasi Pabrik Baru

Kalbe Farma Investasi Pabrik Baru
Kalbe Farma Investasi Pabrik Baru
Dia menambahkan saat ini pembangunan pabrik masih mengurus registrasi, negosiasi dengan pemilik barang berkaitan dengan beralihnya impor dari barang utuh menjadi bahan baku. "Kalbe sudah lebih dari 10 tahun turut membantu pasien-pasien kanker bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan PT ASKES, kehadiran pabrik ini akan memberikan terobosan dalam memerangi penyakit ini," tutur Joni.    

Nilai investasi pembangunan pabrik itu antara Rp150 sampai dengan Rp200 miliar, diharapkan dalam waktu lima tahun setelah pabrik beroperasi sudah kembali modal. Terkait bahan baku, Direktur Pemasaran Ethical PT Kalbe Farma Tbk, Michael Buyung mengatakan sepenuhnya bahan baku pabrik masih didatangkan dari Eropa dan Amerika Latin.

"Indonesia saat ini belum memiliki industri hulu untuk kebutuhan pabrik obat kanker karena dianggap tidak ekonomis, produksinya harus untuk konsumsi besar," kata Michael. Dia mengatakan, saat ini kebutuhan obat kanker lokal di Indonesia mencapai Rp800 sampai dengan Rp1 triliun per tahun.

Lebih jauh dijelaskan pabrik ini nantinya akan memproduksi obat kanker meliputi oral maupun injeksi dengan harga yang terjangkau dibandingkan saat ini. Bahkan saat ini sudah ada obat kanker yang disebut targeted theraphy yang memungkinkan pengobatan dapat langsung ke sumber penyakit sayangnya harganya masih sangat mahal.   

"Umumnya harga obat kanker sekitar Rp900 ribu, namun targeted theraphy biayanya bisa 7 kali lipat. Sementara obat ini harus disuntik enam kali siklus selama dua sampai tiga minggu," kata Michael. Menurutnya, saat ini Kalbe tengah melakukan pendekatan kepada ASKES agar obat ini dapat terjangkau. (vit)
Berita Selanjutnya:
BI Kaji Stop Debt Collector

JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk, perusahaan farmasi swasta nasional tengah membangun pabrik obat kanker pertama seluas 3.800 meter persegi di kawasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News