Kalbis Institute Menggelar Festival Budaya Secara Daring, Seru

Kalbis Institute Menggelar Festival Budaya Secara Daring, Seru
Kalbis Institute menggelar Festival Budaya. Foto: Humas Kalbis Institute

Gelaran Budaya tersebut kemudian juga diisi dengan penampilan dari sejumlah mahasiswa Kalbis Institute yang menyanyikan lagu-lagu daerah seperti Sajojo, Rasa Sayang Sayange dan Ayo Mama.

Pada saat lagu tersebut dinyanyikan juga muncul visualisasi dari sejumlah mahasiswa yang menarikan lagu tersebut.

Gelaran Budaya tersebut juga dimeriahkan tarian tradisional dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang menarikan Genjring Party dari Jawa Barat.

Acara ini juga menampilkan talk show dari dua orang penggiat Budaya. Dr. Ade Turistiati, seorang penulis buku-buku budaya dan Agil yang merupakan traveler.

Keduanya sepakat bahwa toleransi akan memudahkan seseorang untuk tetap dengan identitas dirinya. Namun dapat menerima kebudayaan lain di mana pun dirinya berada.

Festival Budaya yang digelar Kalbis Institute ini juga menggandeng AMIKOM Purwokerto dan juga University Kelantan Malaysia. AMIKOM Purwokerto sendiri juga menyuguhkan lagu Ilir-Ilir yang berasal dari Jawa Tengah.

“Wah, lega banget akhirnya selesai juga. Padahal tantangannya cukup berat ya membuat event ketika pandemi seperti ini. Tapi kami jadi belajar banyak hal. Tidak hanya mengimplementasikan materi-materi di kelas saja. Namun kami belajar koordinasi. Padahal waktu persiapannya hanya sekitar dua bulan,” ujar Koordinator Kalbis Institute Culture Festival, Muhammad Farhan, diamini rekannya, Kafas. (esy/jpnn)

Kalbis Institute menggelar Festival Budaya secara daring, rangkaian akhir dari mata kuliah Komunikasi Antar-Budaya.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News