Kalla: Kekerasan Bergantung 10 Kelompok Media
Jumat, 19 September 2008 – 11:58 WIB

Kalla: Kekerasan Bergantung 10 Kelompok Media
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kondisi masyarakat Indonesia bergantung pada 45 penguasa informasi. Karena itu, pembenahan seluruh sektor kehidupan rakyat juga bergantung pada kebijaksanaan 45 orang tersebut. Menurut Kalla, 40 orang tersebut meliputi 15 pengamat ekonomi, 20 pengamat sosial-politik, dan 10 pemilik kelompok media massa. Ke-45 orang itu yang menentukan opini yang berkembang di masyarakat, yang pada gilirannya menentukan arah kebijakan pemerintah. ”Dulu mana ada pencuri dibakar, paling diarak keliling kampung dan digebuki. Sekarang pencuri sandal pun bisa dibakar karena orang-orang biasa melihat itu di televisi,” katanya.
”Jadi, baik buruknya negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab ke-45 orang tersebut,” ujar Kalla dalam diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Wakil Presiden tadi malam.
Baca Juga:
Kalla mencontohkan, budaya kekerasan sebenarnya tidak disukai masyarakat. Masyarakat pada awalnya antipati dengan tindak kekerasan, demonstrasi, pemogokan, dan kriminalitas brutal. Namun, sejak kekerasan dieksploitasi media massa, terutama media elektronik, budaya kekerasan kini lazim terjadi di masyarakat.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kondisi masyarakat Indonesia bergantung pada 45 penguasa informasi. Karena itu, pembenahan seluruh sektor
BERITA TERKAIT
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara