Kamboja Berkabung Nasional
Jumat, 26 November 2010 – 20:20 WIB
Setelah itu gelombang manusia, termasuk turis luar negeri, berbaris mengantre untuk meletakkan buah, beras, dan air. Makanan tersebut dimaksudkan untuk dipersembahkan kepada jiwa para korban yang meninggal.
Baca Juga:
Raja Sihamoni tidak menghadiri acara tersebut. Namun ayahnya Norodom Sihanouk, mengirimkan surat terbuka berisi pernyataan bela sungkawa dari Beijing. Saat ini tokoh yang masih dihormati di Kamboja itu berada di Tiongkok untuk mendapatkan perawatan medis.
Pesan yang dimuat pada halaman depan sebuah koran lokal tersebut menyatakan, tragedi di festival air tahunan di Phnom Penh tersebut membuat keluarganya sedih.
Sementara itu temuan awal dari penyelidikan kasus kericuhan di festival air, yang dirilis Rabu (24/11) menyebutkan adanya beberapa faktor penyebab. "Jatuhnya korban tewas karena jembatan terlalu penuh dengan pengunjung. Mereka panik karena khawatir jembatan akan putus. Jembatan tersebut digantung menggunakan beberapa kabel dan salah satu dari kabel itu terlihat menggantung (putus)," papar Prum Sokha yang mengepalai tim panel penyelidikan tragedi tersebut.
PHNOM PENH - Kamboja mulai memasuki hari berkabung nasional kemarin (25/11). Upacara penghormatan terakhir kepada korban insiden di Festival Air,
BERITA TERKAIT
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza