Kameramen TransTV Tersangkut di Pohon

Kameramen TransTV Tersangkut di Pohon
Tim SAR dari TNI sedang mengevakuasi mayat korban Sukhoi di Gunung Salak, Rabu (16/5). Foto : Kelik/Radar Bogor/JPNN
Pada pukul 08:30, satu persatu kantung jenazah mulai diangkut menuju Puncak Gunung Salak I. Namun, proses evakuasi sempat terhambat karena personel tim SAR yang berada di lokasi penemuan mayat sangat terbatas.

Beberapa tim SAR dari Kopasus dan TNI AD Yonif 315 yang berada di titik paling bawah berulangkali berteriak minta bantuan personel agar evakuasi mayat bisa berjalan cepat dan lancar. Personel tim SAR di Puncak Gunung Salak I, sebenarnya masih banyak. Hanya, sebagian di antara mereka kurang bersemangat untuk turun hingga ke lokasi penemuan mayat.

Selain kurangnya personel, terbatasnya tali untuk refling juga sempat menghambat evakuasi. Kantung mayat pertama hingga keempat terpaksa digotong aparat tanpa menggunakan tali dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan mayat. Sekitar  satu jam kemudian, tali untuk refling baru tiba di lokasi. Namun, itu juga belum cukup, karena talinya hanya sepotong-sepotong, sehingga evakuasi kantung  relatif lama.

"Kemarin-kemarin selalu ada tali, tapi saya tidak tahu sekarang kenapa talinya tidak ada," tutur anggota Tim SAR kepada Radar Bogor (Grup JPNN) di lokasi penemuan mayat.

BOGOR- Tim evakuasi gabungan kembali mengangkat sembilan kantung jenazah yang berisi potongan tubuh korban pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100, kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News